

DISTRIK IV TOBA
MINGGU, 9 Oktober 2016
Ev. I Tessalonika
5: 16 – 18
Paulus Yang
Selalu Bersukacita
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

· ASM dapat
menyebutkan hal hal apa saja yang diberikan Tuhan yang membuat mereka
bersukacita - kakak layan dapat mengarahkan jawaban-jawaban adik-adiknya bahwa
sukacita yang sejati bukanlah pada saat Tuhan memberikan berkatNya, tetapi juga
pada saat kita dalam pergumulan atau kesedihan.
· ASM dapat
selalu berdoa dengan hati yang selalu mengingat bahwa penyertaan Tuhan tidak
pernah berhenti
· ASM dapat
memberikan ucapan syukur, baik melalui doa, nyanyian pujian kepada Tuhan,
terlebih dalam perilaku sehari-hari.
Pendalaman
Nats
Pada nats kali ini Paulus menginginkan
jemaat yang ada di Tesalonika untuk selalu selalu bersukacita, berdoa, mengucap
syukur dan tetap mengingat dan percaya bahwa kita adalah anak Tuhan. Bersukacita
dan bersyukur dalam segala hal berarti bahwa kita sebagai anak Tuhan, dalam
suka maupun duka tetap percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita. Campur
tangannya tetap ada setiap waktu dalam hidup kita. Sikap yang penuh dengan
ucapan syukur, meskipun kita sedang berada dalam masalah atau kesedihan apapun,
tentunya akan membuat kita tetap bersukacita di dalam Tuhan karena sukacita
yang ada di dalam Tuhan adalah yang sejati. Dari nats ini kita juga mengetahui
bahwa kita harus bersukacita, berdoa dan mengucap syukur tidak hanya pada waktu
Tuhan memberikan berkatNya, tetapi juga pada saat penantian dan pergumulan
kita. Hal ini tentu tidak mudah. Namun Tuhan menginginkan anak-anakNya, sejak
kecil, sudah bisa merasakan sukacita dalam Tuhan.
Metode
Cerita:
Siapa yang sepanjang hari selalu bermuka
gembira karena selalu bersuka cita? Siapa yang pernah marah, menangis atau
bersedih sepanjang hari?
Ada suatu kisah di suatu kota, yaitu
Tesalonika. Di kota tersebut terdapat beraneka suku dan agama. Salah satunya
adalah orang-orang Yunani yang tidak percaya kepada Yesus Kristus dan yang
lainnya adalah jemaat yang percaya kepada Yesus Kristus.
Tapi, jemaat yang berada di kota
Tesalonika tidak merasa tertekan dengan keadaan tersebut, bahkan mereka dapat
berhubungan baik dengan yang lainnya dengan tetap taat kepada Tuhan Yesus,
selalu berdoa dan mengucapkan syukur.
Mereka selalu bersuka cita meskipun berada dalam kondisi seperti itu.
Nah, sebagai anak Tuhan, yang telah
ditebus oleh darah Yesus, pasti akan lebih senang dan memilih untuk selalu
bersuka cita dan bergembira kan? Karena Tuhan Yesus ingin agar setiap anak
Tuhan selalu bergembira dan mengucap syukur. Kita dapat bergembira dan mengucap
syukur karena Tuhan Yesus tinggal di hati kita.
Pasti adik-adik mau kan selalu
bergembira sepanjang hari? Caranya mudah sekali. Adik-adik, minta kepada Tuhan
Yesus lewat doa agar dapat selalu bergembira dan mengucap syukur.
Jadi, kalau adik-adik belum mendapatkan
apa yang diinginkan, atau ada teman yang mempunyai barang yang lebih bagus,
atau nilai nya masih kurang baik, ucaplah syukur dan berdoa kepada Tuhan Yesus,
ucaplah syukur atas apa yang telah Tuhan berikan selama ini, tidak boleh
nangis, merengek atau cengeng sebab Tuhan Yesus ingin agar kita selalu
bergembira dan mengucap syukur.

Roma 12:12
"Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!"


DISTRIK IV TOBA
MINGGU, 16 Oktober 2016
Ev. Kejadian 50:
15 – 20
Yusuf Yang
Mengampuni
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Tujuan
Umum :
1. Anak sekolah minggu mengetahui cerita tentang Yusuf
2. Anak sekolah minggu dapat mengetahui bahwa
kejahatan (sombong, iri hati, benci) membuat hidup mereka ketakutan, sakit dan
duka cita.
3. Anak sekolah minggu dapat mencontoh sifat Yusuf
yang memaafkan saudara-saudaranya.
4. Anak sekolah minggu dapat menyadari penyertaan
Allah atas hidupnya.
Pendalaman
Nats
Minggu ini akan diceritakan tentang
pengampunan yang diberikan Yusuf kepada saudara saudaranya. Yusuf adalah anak
dari Yakub dan Rahel. Selain dengan Rahel, Yakub juga memiliki anak dari Lea,
Zilpa dan Bilha. Ada 12 anak laki laki yang dimiliki Yakub. Namun dari
semuanya, dia paling menyayangi Yusuf yang mana membuat saudara-saudaranya iri
kepada Yusuf. Suatu kali Yakub memberikan Yusuf sebuah jubah yang maha indah.
Namun sayang sekali hal ini membuat kebencian saudara-saudaranya terhadap Yusuf
menjadi semakin memuncak. Mereka menjual Yusuf kepada saudagar Midian dan Yusuf
dijadikan budak. Namun karena Tuhan menyertai Yusuf, ia menjadi orang berhasil
dalam pekerjaannya. Yusuf menjadi orang terkenal, kaya raya dan terhormat di
Mesir. Suatu kali di Kanaan terjadi kelaparan yang membuat saudara-saudara
Yusuf datang kepada Yusuf untuk membeli makanan. Pada saat itulah Yusuf
dipertemukan kembali dengan saudara saudaranya.
Nats kali ini menceritakan ketakutan
saudara Yusuf saat ayah mereka, Yakub, meninggal. Saudara saudara Yusuf takut
kalau Yusuf akan membalas dendam dan menyampaikan pesan yang direkayasa.
Mendengar hal itu Yusuf kemudian meyakinkan saudara saudaranya untuk tidak
takut. Tidak hanya itu, Yusuf juga menghibur dan menenangkan hati mereka dengan
perkataannya untuk tetap menjamin hidup saudara saudaranya dengan menanggung
makan saudara-saudaranya dan juga anak-anak mereka.
Metode
Cerita:
Adik-adik, sekarang kakak akan bercerita
tentang seorang anak muda bernama Yusuf. Dia adalah anak dari bapak Yakub, Ibunya
bernama Rahel. Yusuf mempunyai 11 orang saudara laki laki dan seorang saudara
perempuan. Di rumahnya, Yusuf menjadi anak kesayangan bapaknya. Bahkan ia
pernah diberikan baju yang sangat indah oleh bapaknya. Namun sayang, hal itu
membuat saudara-saudaranya iri dan membenci Yusuf.
Suatu ketika, Yusuf menjumpai
abang-abangnya di ladang. Lalu, abang-abangnya merencanakan sesuatu yang jahat
kepada Yusuf. Akhirnya Yusuf di jual kepada seorang pedagang yang kebetulan
lewat di situ. Mereka mengatakan kepada bapak Yakub bahwa Yusuf telah mati
diterkam binatang buas.
Kemudian Yusuf dibawa ke Mesir dan
dijadikan pembantu. Namun, karena Tuhan Allah selalu menyertai Yusuf, akhirnya
Yusuf menjadi seorang pemimpin yang terkenal dan kaya raya di Mesir.
Ketika ada bencana kelaparan di kampung
Kanaan, kampung halamannya, abang-abang Yusuf datang ke Mesir untuk mencari
makanan. Dan akhirnya Yusuf bertemu dengan abang-abangnya. Yusuf menangis dan
memeluk mereka. Yusuf tidak menyimpan dendam. Yusuf menangis karena dia sangat
menyayangi saudara-saudaranya, walaupun mereka telah berbuat jahat kepadanya.
Nah, adik-adik juga harus dapat seperti
Yusuf. Ketika adik-adik diisengin, digodain, dipukul, dicubit, mainannya
direbut, diejek oleh orang lain, tidak boleh membalas dan harus memaafkan orang
tersebut. Adik-adik pasti bisa melakukannya dengan meminta pertolongan Tuhan
Yesus.

Kolose 3: 20
"Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah
yang indah
di dalam Tuhan."


DISTRIK IV TOBA
MINGGU, 23 Oktober 2016
Ev. Bilangan 22:
31 -35
Bileam Yang
Belajar Mendengar Tuhan

Tujuan Umum
:
1. Anak sekolah minggu mengetahui cerita tentang
Bileam dan keledainya
2. Anak sekolah minggu dapat mengetahui bahwa Tuhan
selalu menyertai dan mengingatkan kita melalui orang tua kita
3. Anak sekolah minggu mau selalu menurut, patuh dan
sayang kepada orang tua mereka.
4. Anak sekolah minggu mengerti bahwa melawan orang
tua adalah hal yang tidak disukai Tuhan.
Pendalaman
Nats
Nats minggu ini menceritakan tentang
seseorang bernama Bileam. Bileam diutus oleh Raja Balak untuk mengutuki Israel.
Bileam namun mengiyakan rencana Raja Balak ini. Dalam perjalanannya bersama
keledainya, Malaikat Tuhan muncul dan "mengingatkan" Bileam atas
jalannya yang salah, melalui keledai yang di tunggangi oleh Bileam. Disini kita
dapat belajar bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja (bahkan apa saja) untuk
mengingatkan kita manusia, jika kita berjalan diluar perintah dan kehendakNya.
Memang lebih enak rasanya jika apa yang kita ingini sejalan dengan kehendak
Tuhan. Namun terkadang kita sebagai manusia harus berserah dan berjalan sesuai
dengan perintahNya. Apa yang dialami Bileam sungguh menyatakan kuasa Tuhan.
Pada cerita ini Malaikat dipakai Tuhan untuk mengembalikan Bileam ke jalan yang
benar. Kini, Tuhan memberikan kita orang orang disekitar kita untuk
mengingatkan kita, termasuk orang tua kita. Kehadiran orang tua kita adalah
bukti penyertaan Tuhan; bahwa Tuhan selalu mengingatkan kita jika kita berjalan
di luar kehendakNya. Patuhilah dan sayangilah mereka.
Metode
Cerita:
Adik adik, kali ini kakak akan bercerita
tentang seorang bapak dan keledainya. Tapi sebelumnya, kakak ingin bertanya
dulu, siapakah diantara adik adik disini yang pernah naik diatas keledai? Nah,
inilah keledai bapak bileam. (Mulai menggambar muka keledai). Begini ceritanya:
suatu kali pergilah bapak bapak Bileam bersama dengan keledainya. Keledai bapak
Bileam ini sangat patuh dan penurut sekali. Nah, ditengah perjalanan, tampaklah
seorang Malaikat Tuhan dengan pedang ditanganNya, menghalangi jalan mereka.
Namun hanya si keledai saja yang bisa melihat Malaikat tersebut dan bapak
Bileam tidak. Seketika itu juga menghindarlah keledai itu, namun bapak Bileam
memukul keledai itu dan kembali mengarahkan jalan si keledai. Tak lama
kemudian, Malaikat itu pun muncul kembali, dan keledai itu pun kembali
menghindar dan merapat ke tembok. Namun sayang, hal ini membuat bapak Bileam
terhimpit tembok. Lalu dipukulnyalah keledai itu. Kemudian Malaikat itu kembali
muncul dan si keledai pun kembali menghindari sang Malaikat sehingga hal
membuat bapak Bileam terjatuh Hal ini membuat bapak Bileam marah kepada si
keledai dan memukulnya dengan tongkat.
Tiba tiba, keledai itu berbicara kepada
bapak Bileam: "Mengapa bapak Bileam memukul aku? Aku ini kan keledai yang
penurut" Lalu Tuhan pun membuat bapak Bileam melihat Malaikat yang ada di
depan mereka. Terkejutlah bapak Bileam lalu berlututlah ia dan bersujud.
Berkatalah bapak Bileam "Ampunilah aku ya Tuhan karena aku tidak
mengetahui kalau Engkau ada dihadapanku Jikalau jalan yang kuambil ini salah,
maka aku akan menurut kepada jalan yang Kau tunjukkan." Lalu pergilah
bapak Bileam melanjutkan perjalanannya. Namun kali ini ia menurut kepada apa
yang diperintahkan Tuhan kepadaNya.
Nah adik-adik, siapa disini yang pernah
melawan orang tua? Waahhh.. Pintar.. Semua disini tidak pernah yah.. Suatu kali
ada seorang anak yang suka bermain ditengah hujan. Nama anak itu adalah Vina.
Pada saat itu mama Vina berkata "Vina, jangan main hujan nak, nanti kamu
sakit". Vina pun menjawab "nggak kok ma. Vina ga akan sakit". Tapi
apa yang terjadi adik adik? Keesokan harinya badan Vina panas dan ia terkena
demam tinggi. Vina kemudian menyesal karena ia tidak patuh dan menurut kepada
mama.
Sama seperti cerita bapak Bileam tadi,
Tuhan selalu mengingatkan kita jika kita berbuat salah. Bapak Bileam diingatkan
Tuhan melalui Malaikat Tuhan yang datang kepadanya dan kita semua disini
diingatkan Tuhan melalui orang orang yang ada di dekat kita. Termasuk orang tua
kita yang ada di rumah. Oleh karena itu, marilah kita juga mau patuh dan turut
perintah Tuhan, tentu saja melalui orang tua kita yang ada di rumah.

Kolose 3: 20
"Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah
yang indah
di dalam Tuhan."


DISTRIK IV TOBA
MINGGU, 30 Oktober 2016
Ev. II Timoteus
2: 8 – 13
Timotius Yang
Tekun
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Tujuan
Umum :
1. Anak sekolah minggu mengetahui cerita tentang Yusuf
2. Anak sekolah minggu dapat mengetahui bahwa
kejahatan (sombong, iri hati, benci) membuat hidup mereka ketakutan, sakit dan
duka cita.
3. Anak sekolah minggu dapat mencontoh sifat Yusuf
yang memaafkan saudara-saudaranya.
4. Anak sekolah minggu dapat menyadari penyertaan
Allah atas hidupnya.
Pendalaman
Nats
Timotius
adalah seorang hamba Tuhan yang masih muda. Ia dikenal karena ketekunannya
untuk setia melayani Tuhan. Ketekunan inilah yang dipuji Paulus, karena
meskipun ia masih muda, namun ia memiliki semangat yang kuat untuk melayani
Tuhan. Timotius menjaga hubungannya dengan Tuhan dengan tetap rajin berdoa dan
membaca firman Tuhan. Rasul Paulus membekali Timotius dengan nasehat-nasehat
dan juga pengalaman dalam pemberitaan Injil.
Metode
Cerita:
Adik-adik, pada minggu kali ini, firman
kita diambil dari 2 Timotius 2 : 8 – 13. Mari kita buka Alkitab kita. Coba
dibaca, judul kitab Timotius. Judulnya apa? (Surat Paulus yang kedua kepada
Timotius).
Kakak mau cerita sedikit tentang
Timotius. Timotius adalah seorang hamba Tuhan (hamba Tuhan itu seperti
amang/inang pendeta, amang/inang sintua). Dari kecil, Timotius sudah diajarkan
tentang Tuhan Yesus oleh mama dan neneknya (opung borunya). Dan cerita ttg
Tuhan Yesus tersebut membuat Timotius semakin mencintai Tuhan Yesus dan menjadi
org yg taat dan ingin memberitakan firman Tuhan bagi setiap orang yg ada di
sekelilingnya.
Di sekolah, kalian pasti punya guru kan?
Ada ibu guru, ada bapak guru. Nah, Timotius juga punya guru. Namanya Paulus.
Bapak Paulus ini sering mengirimkan surat kepada sahabat-sahabatnya. Suatu
ketika, bapak Paulus mengirimkan surat kepada bapak Timotius, surat itu adalah
suratnya yang terakhir. Isi surat tersebut adalah untuk memberi dorongan kepada
bapak Timotius dalam memberitakan firman.
Jauh sebelum bapak Timotius mengenal
bapak Paulus, bapak Timotius telah mengenal Tuhan Yesus lewat Ibu dan Neneknya.
Dan bapak Timotius sangat terkesan dengan Tuhan Yesus dan ingin membalas
kebaikan Tuhan Yesus dengan memberitakan Firman Tuhan kepada semua orang.
Bapak Paulus dan bapak Timotius selalu
mengajarkan Firman Tuhan kepada orang-orang. Inti dari Firman tersebut adalah
tentang Yesus Kristus yang telah lahir untuk menebus dosa manusia dengan cara
mati di kayu salib, bangkit dan naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi
orang yang percaya kepadaNya.
Nah adik-adik, ketika bapak Paulus
memberitakan firman Tuhan, banyak orang yang tidak senang akan perbuatannya
itu. Bapak Paulus dihina, menderita bahkan dipenjara karena memberitakan firman
Tuhan. Tapi, bapak Paulus tidak takut, malah bapak Paulus sabar dan selalu
berdoa kepada Tuhan serta taat kepadaNya.
Kenapa ya bapak Paulus bisa seperti itu?
Naah, adik-adik coba baca di ayat 11 – 13. Karena Tuhan telah setia kepada
kita, maka kita juga harus setia kepadaNya.
Ya adik-adik, Tuhan Yesus menginginkan
kita utk selalu setia pada Nya. Tidak menyangkal Dia. Menyangkal Tuhan Yesus
yaitu melakukan perbuatan yg tidak disukai Tuhan, contohnya: bersungut-sungut,
putus asa, tdk rajin berdoa, malas belajar, nyontek, melawan papa dan mama,
malas ke sekolah minggu, tidak mengumpulkan persembahan yang sudah diberikan
orang tua, gangguin teman, malu menjadi anak Tuhan.
Tuhan Yesus mengirimkan Roh Kudus untuk
membantu kita dan memberikan kita kekuatan kepada kita utk melakukan
perbuatan-perbuatan yg disukai Tuhan. Oleh karena itu, sebagai anak Tuhan,
adik-adik harus berani utk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Jangan takut
diejek karena berbuat baik, datang sekolah tepat waktu, datang sekolah minggu
tepat waktu, datang latihan natal tepat waktu, buat pr, bantuin papa dan mama,
rajin belajar, rajin buat PR, jangan malu untuk menunjukkan kasih terhadapt
sesama. Dan sebagai anak Tuhan, kita tidak boleh bertengkar.
Dari perbuatan-perbuatan kecil itu,
adik-adik telah SETIA kepada Tuhan dan melakukan perbuatan-perbuatan yang luar
biasa dan yang terpenting adalah, INGAT: Tuhan Yesus ingin agar kita selalu
setia kepada Nya. Karena Tuhan Yesus telah setia kepada kita. Seperti lagu:
Setia-setialah….(menyanyikannya bersama)
Ayat Hafalan
Lukas 8: 15
"Yang jatuh di
tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu,
menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
No comments:
Post a Comment